Jakarta – Elon Musk Neuralink pemilik Perusahaan chip otak tersebut berencana mendaftarkan tiga pasien untuk mengevaluasi perangkatnya. Elon Musk melakukan ini untuk penelitian yang akan memakan waktu beberapa tahun untuk selesai. Hal Ini menurut rincian-rincian database uji klinis pemerintah Amerika Serikat (AS).
Selain itu, hal tersebut bertujuan untuk kemampuan menggunakan perangkat-perangkat digital hanya dengan berpikir. Perangkat tersebut adalah sebuah prospek yang dapat membantu orang dengan cedera tulang belakang.
Kemudian, sebelum Neuralink memposting rincian-rincian uji cobanya pekan ini. Perusahaan tersebut menghadapi kritik dari para peneliti implan otak dan mantan pejabat-pejabat regulator. Hal ini karena tidak berbagi informasi tentang penelitian seperti yang biasa terjadi di industri. Hal tersebut mengutip dari Reuteurs pada kamis (30/5/2024)
Perkiraan Selesai Studi Neuralink pada Tahun 2026
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), yang menyetujui uji klinis tersebut. Badan tersebut mengatakan bahwa pihaknya umumnya ingin perusahaan mempublikasikan informasi tentang penelitian mereka. HAl tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik dan menghormati pasien yang berpartisipasi.
Sementara itu, FDA menolak mengomentari Neuralink. Demikian pula eksekutif perusahaan juga tidak menanggapi permintaan komentar.
Perkiraan studi milik Neuralink ini akan selesai pada tahun 2026. Hal tersebut dengan berharap studi lengkap tersebut selesai pada 2031. Penelitian ini akan melibatkan pasien-pasien berusia antara 22 dan 75 tahun dengan kondisi seperti quadriplegia.
Studi Kelayakan Awal yang Pertama Dilakukan pada Manusia
Menurut kriteria kelayakan yang diposting di database, para pasien harus memiliki mobilitas terbatas tanpa perbaikan setidaknya selama satu tahun, dengan harapan hidup lebih dari atau sama dengan 12 bulan.
Para pasien yang memenuhi syarat harus memiliki gerakan tangan, pergelangan tangan, dan lengan yang sangat terbatas atau tidak sama sekali karena cedera tulang belakang atau kelainan neurologis yang disebut amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
“Studi kelayakan awal yang pertama dilakukan pada manusia” dimulai pada Januari, menurut rincian pendaftaran yang diposting pada Senin (27/05/2024).
Studi-studi kelayakan awal mendapat pengecualian dari persyaratan untuk memposting rincian uji coba di situs web ClinicalTrials.gov milik Institut Kesehatan Nasional AS, namun jurnal medis besar sering kali mengharuskan uji coba didaftarkan pada database.


