Jakarta – Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini kian pesat. Mengingat, Indonesia termasuk negara muslim terbesar di dunia sehingga memiliki peranan besar dalam membangun ekonomi syariah.
Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) Komaruddin Hidayat mengatakan, bank syariah dapat melesat dengan pesat. Namun, ada empat catatan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
“Bank syariah harus bisa memberikan kenyamanan, aman, cepat dan kompetitif harganya. Kalau itu bisa dijaga, maka bank syariah itu akan melesat. Terlebih, Indonesia itu ada hubungan emosional dengan agama (Islam). Tapi kalau hanya mengandalkan ikatan emosional tanpa yang empat tadi, ya sulit berkembang,” ujarnya di sela-sela Islamic Leaders Conference di Menara Syariah Twin Tower, Rabu (11/9/2024).
Pertumbuhan Aset dan Pangsa Pasar
Bank syariah harus mengisi posisinya dengan sumber daya manusia (SDM) yang profesional, setara dengan SDM di bank konvensional saat ini.Komaruddin juga kembali menekankan dalam mengembangkan perbankan syariah jangan hanya mengandalkan persatuan umat Islam secara emosional.
“Umat Islam harus menyadari bahwa peradaban Islam memerlukan kemajuan ekonomi untuk berkembang. Dakwah-dakwah perlu, namun tanpa sains dan ekonomi, kemajuan umat akan sulit tercapai. Perbanyak entrepreneur dan membangun ekosistem sehingga mendorong entrepreneurship” tuturnya.
Perbankan syariah mengalami pertumbuhan aset yang cukup baik dengan adanya peningkatan setiap tahun. Namun, pangsa pasar perbankan syariah masih terbilang cukup kecil.
Potensi Besar dari Populasi Muslim
Berdasarkan hasil survei OJK dan BPS indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah, yakni 39,11 persen serta indeks inklusi keuangan syariah 12,88 persen sepanjang 2023. Sebagian besar penduduk Indonesia masih cenderung memilih layanan keuangan konvensional daripada memanfaatkan layanan keuangan syariah.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia sebagaimana dalam laporan The Royal Islamic Strategic Student Center (RISSC) tahun 2023 yang menyatakan bahwa 237,55 juta jiwa penduduk Indonesia beragama Islam atau sekitar 86,7 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Jumlah tersebut seharusnya mencerminkan banyak masyarakat yang menggunakan perbankan syariah dan memahami keuangan syariah. Oleh karenanya, fenomena minimnya masyarakat Muslim menggunakan layanan perbankan syariah menjadi tantangan bagi semua pihak yang telibat.


