Samarinda – Pergaulan bebas sering kali mengarah pada perilaku negatif, dan dampaknya tidak hanya terbatas pada remaja dan orang dewasa, tetapi juga dapat mempengaruhi anak-anak. Perilaku ini dianggap sebagai perilaku menyimpang dalam masyarakat dan dapat menyebabkan penurunan prestasi, putus sekolah, bahkan kehamilan di luar nikah.
Deni Anwar Hakim, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, berpendapat bahwa pergaulan bebas merupakan salah satu faktor penyebab penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS di Kota Samarinda. Menurutnya, masalah ini yang terjadi di kota-kota besar, termasuk Samarinda, dapat merugikan generasi muda.
Pentingnya Pemahaman tentang Pergaulan Bebas
Penting bagi anak muda dan orang tua untuk memahami konsep pergaulan bebas. Perilaku ini dapat membawa kerugian bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Deni mendorong masyarakat Kota Samarinda untuk menjaga dan mengawasi anak-anak dengan lebih intensif guna mencegah peningkatan kasus penyakit HIV di masa mendatang.
Terutama saat ini, Kota Samarinda memiliki angka kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang cukup tinggi, dan faktor prilaku menyimpang ini seringkali menjadi penyebabnya.
“Pergaulan bebas dapat terjadi di mana saja dan kapan saja,” ungkapnya.
Peran Keluarga dalam Pencegahan
Deni menjelaskan bahwa pergaulan bebas sering kali terjadi akibat kurangnya pengetahuan, kurangnya kesadaran diri, pengaruh ekonomi yang rendah, dan keluarga yang tidak harmonis.
“Keluarga merupakan benteng utama bagi anak-anak. Oleh karena itu, diharapkan orang tua dapat menjaga anak-anak mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Deni menjelaskan bahwa penyakit HIV/AIDS bukanlah penyakit keturunan, tetapi lebih disebabkan oleh perilaku pergaulan bebas yang tidak memperhatikan norma-norma yang berlaku.
“Perilaku ini sangat merugikan bagi anak-anak yang terinfeksi HIV, dan mereka seringkali menghadapi stigma buruk dari masyarakat karena HIV dianggap berbahaya dan dapat menular,” jelasnya.
Peran Orang Tua dalam Pencegahan HIV/AIDS
Deni berharap agar orang tua dan masyarakat saling mengingatkan generasi muda untuk selalu menjaga pergaulan mereka, sehingga upaya pemerintah dalam menurunkan angka kasus HIV/AIDS dapat berhasil.
“Salah satu cara untuk mencegahnya adalah melalui peran keluarga, dengan meningkatkan kesadaran diri dan menerapkan nilai-nilai agama dan norma yang berlaku dalam masyarakat,” tutupnya.


