Jakarta – Perang Rusia-Ukraina Zelensky Minta Kepastian NATO, AS Kirim Senjata Terlarang, UE Tingkatkan Produksi, Rudal Rusia Tewaskan 10 Orang.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta NATO untuk memberikan jaminan yang jelas mengenai jalur Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Zelensky mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan lebih dari sekadar pernyataan umum bahwa pintu ke NATO tetap terbuka. Permintaan ini disampaikan menjelang KTT NATO di Vilnius, Lituania, yang akan dihadiri oleh Zelensky.
Maju Pasukan Ukraina, AS Kirim Senjata Terlarang
Dalam perkembangan terkait perang Rusia-Ukraina, pasukan Ukraina dilaporkan telah maju lebih dari satu kilometer dalam serangan balasan terhadap pasukan Rusia di dekat kota Bakhmut. Jurubicara militer Ukraina menyatakan bahwa pasukan pertahanan terus memegang inisiatif dan berhasil menggerakkan maju di sektor tersebut.
Amerika Serikat (AS) berencana mengirim senjata terlarang ke Ukraina, termasuk munisi atau bom tandan. Pengiriman senjata ini diharapkan dapat memperkuat serangan balasan Ukraina terhadap Rusia. Namun, kelompok HAM seperti Human Rights Watch telah mengeluarkan pernyataan menentang pengiriman munisi tandan, dengan alasan bahaya yang ditimbulkannya terhadap warga sipil.
UE Tingkatkan Produksi, Korban Jiwa Lviv
Uni Eropa juga terlibat dalam konflik ini dengan mencapai kesepakatan untuk meningkatkan produksi amunisi dan rudal di kawasan tersebut. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dukungan kepada Ukraina dan anggota UE lainnya dalam memperkuat pertahanan mereka.
Sayangnya, konflik berkepanjangan ini telah menyebabkan korban jiwa. Serangan rudal Rusia di sebuah gedung apartemen di Lviv, Ukraina barat, dilaporkan telah menewaskan 10 orang.
Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut dengan berbagai perkembangan yang terjadi. Semoga tercapai solusi damai yang dapat menghentikan pertumpahan darah dan memulihkan stabilitas di kawasan tersebut.


