Close Menu
Citpos.idCitpos.id
  • Beranda
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sosbud
  • Advetori
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram Vimeo
Citpos.idCitpos.id
Subscribe Login
  • Beranda
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sosbud
  • Advetori
Citpos.idCitpos.id
Ulasan

Pemberontakan Wagner Guncang Rusia, Nasib Putin Terancam?

Prigozhin menuduh Shoigu memerintahkan serangan roket ke kamp lapangan Wagner di Ukraina dan menewaskan banyak tentaranya, Ia juga menegaskan aksinya bukanlah merupakan kudeta.
Dexpert CorpDexpert Corp27 Jun 2023
Bagikan Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp VKontakte Email
rusia ukraina
Pasukan Wagner saat berperang di Ukraina (Reuters/Stringer)
Bagikan
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Tensi antara Rusia dan Ukraina terus meningkat dengan cepat. Fokus dunia saat ini terletak pada kelompok milisi bayaran yang mendukung Moskow, yang terlibat dalam pertempuran di Ukraina, yang tiba-tiba memutuskan untuk memberontak dan menentang rezim keamanan di Moskow.

Wagner merupakan salah satu kubu pendukung Rusia, selain tentara Chechnya, yang menonjol dalam operasi Moskow untuk menguasai Ukraina Timur. Salah satu kota di wilayah ini, Bakhmut, diketahui telah menjadi pusat pertempuran paling sengit antara Wagner dan pihak Ukraina selama berbulan-bulan.

Pemberontakan Wagner sendiri disebabkan oleh ketidakpercayaan kelompok itu pada rezim pertahanan Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov. Kedua figur itu dirasa tak mampu menyokong pasukannya dengan logistik yang cukup selama perang di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Prigozhin menuduh Shoigu memerintahkan serangan roket ke kamp lapangan Wagner di Ukraina dan menewaskan banyak tentaranya. Ia juga menegaskan aksinya bukanlah merupakan kudeta.

Namun, pemberontakan bersenjata tiba-tiba dibatalkan pada hari Minggu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuntutan pidana terhadap Prigozhin dibatalkan setelah pasukannya mundur.

Saat ini, Prigozhin berada di Belarus untuk bernegosiasi dengan pemimpin negara itu yang juga sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Alexander Lukashenko. Namun bagaimana updatenya?

Berikut rangkuman yang dikutip dari media CNBC Indonesia, Selasa (27/6/2023).

1. Prigozhin Masih Diselidiki

Kantor berita milik negara Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa kasus pidana terhadap bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin atas percobaan pemberontakan masih berlangsung. Ini bertentangan dengan laporan sebelumnya, mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Sebelumnya Peskov menyatakan bahwa penyelidikan kriminal terhadap Prigozhin akan ditutup. Ini sebagai bagian dari kesepakatan yang menghentikan pawai tentara bayaran Wagner menuju Moskow.

“Kasus pidana terhadap Prigozhin belum dihentikan, kata sumber di Kantor Kejaksaan Agung kepada RIA Novosti,” tulis agensi tersebut di Telegram, menurut sebuah terjemahan.

Meski demikian, mengutip Presiden Grup Eurasia, Ian Bremmer, Prigozhin kini bak “orang mati yang berjalan” setelah memimpin pemberontakan yang gagal melawan Putin. Ia diyakini akan dieksekusi dalam waktu dekat.

“Saya akan sangat terkejut bahwa dia masih bersama kita dalam waktu beberapa bulan,” katanya dikutip dari CNBC International.

“Putin telah memenjarakan dan membunuh orang jauh daripada apa yang telah dilakukan Prigozhin padanya … Tidak terbayangkan bagi saya bahwa Putin akan membiarkannya hidup lebih lama dari yang diperlukan,” tambahnya lagi.

2. Menhan Rusia ke Ukraina

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pasukannya di Ukraina. Hal ini dirilis kementerian pertahanan pada Senin.

Ini merupakan penampilan publik pertamanya sejak pemberontakan akhir pekan oleh tentara bayaran Wagner. Dalam sebuah posting di Telegram, Kementerian Pertahanan mengatakan Shoigu diberi pengarahan tentang kemajuan oleh komandan beberapa pasukan di Ukraina yang diduduki.

Kemunculan ini menunjukkan bahwa Shoigu tetap memegang kendali. Meskipun terjadi pemberontakan, yang tiba-tiba dibatalkan oleh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin kurang dari 24 jam setelah dimulai.

3. Moskow Hapus Status Darurat

Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengumumkan berakhirnya status darurat. Tindakan darurat kontra-teror diberlakukan sebagai tanggapan atas pemberontakan bersenjata Wagner.

Dalam pernyataan yang diposting di Telegram, Sobyanin berterima kasih kepada warga Moskow. “Atas ketenangan dan pengertiannya,” ujarnya.

4. Rubel Rusia di Titik Terendah

Sementara itu, Rubel Rusia meluncur ke titik terendah dalam hampir 15 bulan terhadap dolar AS pada Senin pagi. Ini terjadi pasca pemberontakan Wagner yang gagal.

Sekitar pukul 9:45 waktu London kemarin, rubel diperdagangkan tepat di bawah 85 terhadap dolar. Itu level yang terakhir terlihat pada akhir Maret 2022, tak lama setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai.

5. Malaysia Evakuasi Warga

Pemerintah Malaysia siap memulangkan 755 warganya dari Rusia jika keselamatan mereka terganggu. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi.

Dalam keterangannya, Ahmad Zahid mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan ketegangan di Rusia, khususnya di Moskow. Ini terkait pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter Wagner terhadap rezim pertahanan negara itu.

“Pemerintah melalui Wisma Putra (Kementerian Luar Negeri) telah membuat pengaturan untuk memulangkan warga negara Malaysia dari negara itu kapan saja, jika perlu,” katanya dikutip oleh Bernama dan dilaporkan Channel News Asia (CNA).

Dalam imbauan pada Sabtu, Kedutaan Besar Malaysia di Rusia menghimbau semua warga Malaysia, khususnya pelajar di Moskow, Saint Petersburg, dan Volgograd untuk tetap waspada dan tenang. Pihak kedutaan meminta warga untuk membatasi pergerakan di luar ruangan serta menghindari area keramaian.

6. AS dan NATO Respons Kudeta Wagner

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken buka saura terkait pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter swasta, Wagner, terhadap pemerintahan Rusia. Ia menyebut hal ini menunjukkan keretakan dalam pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Blinken dan anggota Kongres AS mengatakan dalam serangkaian wawancara televisi bahwa kekacauan hari Sabtu di Rusia telah melemahkan Putin. Kondisi ini menguntungkan tetangga Rusia, termasuk Polandia dan negara-negara Baltik.

“Saya kira kita belum melihat tindakan terakhir,” kata Blinken pada program This Week ABC s dikutip Reuters.

Blinken mengatakan ketegangan yang memicu aksi tersebut telah meningkat selama beberapa bulan terakhir. Ia memandang ancaman kekacauan internal dapat mempengaruhi kemampuan militer Moskow di Ukraina.

“Kami telah melihat lebih banyak retakan muncul di fasad Rusia. Terlalu dini untuk mengatakan dengan tepat ke mana mereka pergi, dan kapan mereka sampai di sana. Tapi yang pasti, kami memiliki segala macam pertanyaan baru yang harus dijawab Putin dalam minggu dan bulan ke depan,” jelasnya.

Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memberi respons kudeta kelompok Wagner yang terjadi di Rusia. Aliansi militer itu mengatakan pemberontakan oleh pasukan tentara bayaran di Rusia itu menunjukkan bahwa perang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina adalah sebuah “kesalahan”.

“Kami memantau situasi di Rusia,” kata Stoltenberg kepada wartawan, dikutip AFP.

“Peristiwa akhir pekan adalah masalah internal Rusia, dan satu lagi demonstrasi kesalahan strategis besar yang dilakukan Presiden Putin dengan aneksasi ilegal Krimea dan perang melawan Ukraina,” jelasnya.

7. Awas “Kiamat” Minyak

Pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter Wagner di Rusia telah memberikan ancaman baru pada pasokan minyak global. Hal ini dikarenakan Rusia sebagai salah satu eksportir minyak yang vital di dunia.

Chief Investment Officer AXA untuk Core Investments, Chris Iggo, mengatakan pemberontakan itu mendapatkan atensi pelaku pasar. Pasalnya, gangguan di Rusia dapat menjadi gangguan suplai dunia.

Dilansir dari Reuters Senin, minyak mentah Brent berjangka sempat naik 1,3% menjadi US$ 74,80 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga terkerek 1,3% menjadi US$ 70,04 per barel.

“Kami telah melihat pada pergerakan pasar awal bahwa risk off dimainkan di pasar komoditas,” ujar Chris Iggo, dikutip dari CNBC International.

Meski situasi mendatar, apa pun yang dapat membahayakan kemampuan Rusia untuk terus memasok pasar energi global akan tetap diawasi. Apalagi oleh pelanggan terbesar minyak Moskow di Asia.

“Potensi risiko yang harus diperhatikan mungkin ada pada oposisi baru dari publik Rusia terhadap kepemimpinan Putin,” kata Yeap Jun Rong, analis pasar di IG Group, dikutip dari CNN International.

8. Putin Muncul Pasca Kudeta

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin muncul dalam pidato video Kremlin, berbicara untuk pertama kalinya sejak dibatalkannya pemberontakan seorang kepala tentara bayaran akhir pekan ini.

Putin berpidato di forum pemuda yang dijuluki “Insinyur masa depan” di mana dia mengiklankan perusahaan untuk menunjukkan “operasi yang stabil” dari wajah negara dari tantangan eksternal yang parah.

9. Putin Bakal Lengser?

Sementara itu, pemberontakan Wagner membuat kredibilitas Putin melemah. Ini dikatakan direktur strategi, teknologi, dan pengendalian senjata di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), William Alberque.

“Episode ini melemahkan kredibilitas Putin, yang tampak panik di televisi pada hari Sabtu,” katanya dimuat AFP.

“Semua orang di Moskow bertanya-tanya: ‘Jika itu adalah pemberontakan lima menit, mengapa presiden berbicara tentang perang saudara?” tambahnya.

Hal senada juga ditegaskan rekan senior untuk Rusia dan Eurasia di IISS dan mantan duta besar Inggris untuk Belarusia, Nigel Gould-Davies. Ia mengatakan bahwa insiden tersebut telah menebarkan kecemasan yang sangat mendalam di kalangan elit Rusia.

“Ini satu contoh lagi, setelah invasi terhadap Ukraina dan bencana perang, ini menjadi contoh lain Putin yang kehabisan waktu dan secara konsisten memiliki penilaian yang buruk serta membuat kesalahan,” katanya.

“Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin personalistik yang tampaknya sangat, sangat kuat … dengan sangat tiba-tiba, kehilangan otoritas dan kekuasaan jika massa elit yang kritis tidak lagi memiliki kepercayaan pada kemampuannya untuk menjaga kapal negara tetap berjalan dan melindungi kepentingan mereka,” jelasnya.

“Jadi krisis langsung dapat dihindari, tetapi konsekuensi jangka panjang akan muncul dan mengubah lanskap politik Rusia.”

Dimuat CNA, penasihat senior untuk Rusia dan Eropa di Institut Perdamaian AS, Donald N Jensen mengatakan bahwa masa depan tampak suram bagi Putin. Ia menyebut kemungkinan buruk bagi karier politik Putin.

“Kami belum melihat keseluruhan drama dimainkan. Ini hanya beberapa kesepakatan yang kami bahkan tidak mendengar detailnya. Saya pikir dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, ini akan berjalan dengan lebih spesifik,” kata Jensen, yang juga menjabat sebagai diplomat di kedutaan AS di Moskow.

“Pecundang besar adalah Putin. Saya pikir kita sekarang harus berbicara tentang akhir, mungkin, karir politiknya dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Ini bukan episode yang baik untuk presiden Rusia,” tambahnya.

Putin Rusia Wagner Group
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp Email
Previous ArticleKandidat Calon Wakil Presiden Anies Baswedan: Keputusan Akhir Dicapai
Next Article RI Siap Dominasi Pasar Baterai Kendaraan Listrik: 3 Pabrik Raksasa Terbesar Dunia Berdiri di Negeri Ini!

Related Posts

TikTok Shop dan Pengaruhnya Terhadap UMKM Indonesia

24 Sep 2023

Pengaruh El Nino Terhadap Cuaca: Menyebabkan Kemarau dan Kekeringan

23 Sep 2023

Sinifikasi dan Konfusianisme: Pengaruh Terhadap Budaya China

23 Sep 2023

Love Scamming: Ancaman Tersembunyi dalam Dunia Maya

21 Sep 2023
Add A Comment

Comments are closed.

PB IGOCIS Jadi Jawaban Orang Tua untuk Minat dan Karakter Anak

Astri Nurfianti4 Okt 2025

Kajian Ustadzah Halimah Alaydrus Ribuan Jamaah Padati Mesjid Agung Tasikmalaya

Astri Nurfianti4 Mei 2025

Nabung Emas di Pegadaian Solusi Pelunasan Biaya Haji

Astri Nurfianti13 Feb 2025

Kemenko PMK Dukung Inovasi Ekosistem Logistik Haji

Astri Nurfianti12 Feb 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Telegram
© 2025 Citpos.id by Dexpert, Inc.
PT Sciedex Multi Press
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?