Tantangan hidup ibarat vitamin untuk jiwa. Meski terasa pahit, justru dialah yang membuat seseorang tumbuh lebih kuat. Banyak orang berhenti melangkah karena merasa terbebani oleh masalah. Padahal, masalah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, bahkan bisa menjadi batu loncatan menuju keberhasilan.
Dalam pemikiran Dr. Paul Stolz, terdapat tiga tipe manusia dalam menghadapi masalah: quitters (menyerah), campers (menghindar), dan climbers (pendaki)—yang berani menghadapi dan mengubah masalah menjadi tantangan. Tipe ketiga inilah yang selalu fokus pada solusi. Mereka tidak menyangkal masalah, tetapi menghadapinya dengan kepala tegak dan hati penuh harapan.
“Masalah bukan musibah, tapi tantangan,” menjadi slogan baru bagi para climbers. Orang dengan pola pikir ini melihat peluang dalam setiap kesulitan. Mereka tahu bahwa jalan keluar hanya bisa ditemukan jika kita berani melangkah masuk ke dalam persoalan, bukan lari menjauh.
Thomas Deier pernah berkata, “Bila Anda membicarakan masalah, luka, dan penyakit Anda, berarti Anda memperpanjang umur penderitaan Anda. Tapi jika Anda membicarakan hal-hal baik, maka hidup Anda akan dipenuhi kenikmatan.”
Masalah juga tidak selalu berarti sesuatu yang salah. Justru, kadang ia menjadi panggilan untuk berubah. Dalam dunia pendidikan misalnya, guru dihadapkan pada banyak persoalan: siswa yang sulit diatur, administrasi yang menumpuk, hingga keributan di kelas. Tapi guru inspiratif akan menjadikan semua itu sebagai bagian dari proses belajar, bukan alasan untuk menyerah.
Kutipan dari Charles Kettering juga menggugah, “Masalah adalah harga dari suatu kemajuan. Jangan beri saya sesuatu pun padaku kecuali masalah.” Ini memperlihatkan bahwa tanpa masalah, kita tidak akan pernah menemukan potensi terbesar kita.
Fokus pada solusi adalah jalan bijak. Slogan Perum Pegadaian yang terkenal “Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah” bukan hanya moto bisnis, tapi juga filosofi hidup. Artinya, solusi yang diambil tidak boleh menambah masalah baru, melainkan menyelesaikannya dengan cara damai dan efektif.
Dalam QS al-Insyirah ayat 1–3, Allah berfirman:
“Bukankah Kami telah melapangkan dadamu? Dan Kami telah menghilangkan bebanmu yang memberatkan punggungmu?”
Ayat ini mengisyaratkan bahwa Allah tidak hanya memberi ujian, tetapi juga solusi dan kemudahan di baliknya.
Jika kita sudah siap menghadapi masalah, maka itu pertanda bahwa kita juga siap menghadapi kesuksesan. Masalah, kesulitan, dan keluhan bukanlah penghalang, melainkan tanda bahwa kita sedang berjalan di jalur yang benar.


