Close Menu
Citpos.idCitpos.id
  • Beranda
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sosbud
  • Advetori
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram Vimeo
Citpos.idCitpos.id
Subscribe Login
  • Beranda
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sosbud
  • Advetori
Citpos.idCitpos.id
Saintek

Pakar: Pengembangan Komputer Kuantum di STEI ITB Dibekali Filsafat Sains

Richard MundzirRichard Mundzir4 Feb 2024
Bagikan Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp VKontakte Email
Komputer kuantum di STEI ITB dibekali filsafat sains
Komputer Sains. inet
Bagikan
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Dexview – Komputer kuantum, akan menjadi lompatan teknologi paling signifikan sejak ada transistor pada 1947. Selain itu, keberadaannya akan lengkap dengan filsafat sains. 

Menurut Guru Besar STEI ITB, Prof Andriyan Bayu Suksmono, MT PhD, tiga perangkat familiar komputasi quantum di dunia adalah Boson Sampling (komputasi paling sederhana dan mudah tapi belum ada manfaatnya).

Quantum Satelit Sebagai Awal Pengembangan Komputer Kuantum

“Di sisi lain, tahun 2016, Cina sudah kembangkan Quantum Satelit yang bisa sambungkan satu benua ke benua lainnya. Manakala serat optik terbatas cakupan 10-100 km saja. Secara umum, ada tiga aspek keilmuan yang terus dikembangkan. Yakni quantum computing, quantum komunikasi, dan quantum sensor,” ujar Bayu, dalam Bedah Buku Topikal: “Filsafat Sains dari Newton, Einstein, hingga Sains Data” karya Dimitri Mahayana di ITB, awal pekan ini. 

Di STEI ITB, sudah ada perangkat keras terkait quantum computing yakni 2 Qubit NMR Based Gemini Pro by Spin Qsejak 2021. Dengan prinsip Hadamard Matrics, Quantum Annealing dari D-Wave System serta satu perangkat lagi bernama TeachSpin Quantum. 

Menurutnya, perusahaan raksasa komputer seperti IBM sudah berhasil membangun IBM Condor dengan kemampuan 1.121 qubit. Ini sesuatu yang dahsyat karena dengan kemampuan 30 Qubit saja sudah bisa operasikan laptop di seluruh dunia. 50 qubit (Super Computer se-dunia), 80 Qubit (semua komputer se-dunia, sehingga AI bisa lebih hebat lagi), serta 300 qubit (seluruh partikel atom se-dunia).   

Komputasi quantum bekerja sangat berbeda dengan komputer konvensional. Jika komputer biasa menggunakan bit dalam keadaan 0 atau 1. Berbeda dengan komputer kuantum memanfaatkan cubit yang bisa berupa 0, 1, atau keduanya sekaligus. 

Inilah yang memungkinkannya melakukan perhitungan kompleks secara simultan. Dengan ini, komputer kuantum bakal mengubah segalanya, dari pengobatan, kecerdasan buatan, hingga cara pandang publik tentang alam semesta. 

Perusahaan farmasi bisa mensimulasikan interaksi obat pada tingkat molekular, demikian pula untuk penemuan bahan bakar fosil hingga baterai baru. Kasus penggunaan darinya dapat berupa optimasi portofolio di bidang keuangan atau simulasi sistem kimia. Memecahkan masalah yang saat ini mustahil bisa terlaksana, bahkan oleh superkomputer paling kuat di pasar.

Hal-hal yang Tercapai Pada Komputasi Kuantum

Hal ini bisa teraih karena komputasi kuantum adalah bidang multidisiplin yang terdiri dari aspek ilmu komputer, fisika, dan matematika. Ketiganya memanfaatkan mekanika kuantum untuk memecahkan masalah kompleks lebih cepat daripada komputer biasa. 

Menurutnya, yang sangat perlu pada filsafat sains adalah pendekatan aksiologis yakni filsafat mempertanyakan komputasi quantum ini mau jadi sarana apa, serta ujungnya akan seperti apa. 

“Kalau seorang Enstein yakni bom atom bisa dibuat, apa dia buat paper-nya? Kan tidak. Ada pula teknologi seluler yang membuat smartphone kita bisa jadi pemancar. Tapi ini tak bisa jadi sarana kebaikan luas bagi masyarakat karena pemerintah dan operator jadi tak bisa atur. Karena itu, untuk perjuangan rakyat, maka harus kuasai ilmunya secara komprehensif,” katanya.

Kerangka kerja filsafat penting, kata dia, karena sudah banyak riset dari perguruan tinggi yang saat hilirasi industri, pada akhirnya tak melibatkan lebih riil kepada kampus. Contohnya adalah riset mobil listrik di Indonesia yang tak berefek langsung saat sudah komersialisasi. 

Dari sisi ontologi, kata dia, pembelajar komputasi quantum harus memahami bahwa perangkat tersebut bukan lagi sekedar alat hitung atau mesin mekanik. Tapi lebih dari itu, dengan berbagai progresivitas di dalamnya, maka juga bahkan bisa mengubah realita kehidupan. 

Dimitri mengatakan, pengembangan ilmu tersebut juga harus memperhitungkan sisi paradoks ontologi. Yakni sekalipun sebagai ilmu supremasi karena saking kuatnya, tapi praktekanya tetap noisy temukan hingga kondisi tidak stabil sehingga perlu ilmu kontrol kuantum tangani. 

“Terakhir adalah pendekatan epistomologi Quantum Entanglement, yakni qubit (quantum bit,red) terkait dalam keadaan terbelit akan saling mempengaruhi bahkan jika mereka berjauhan. Ini dapat tertanam dalam algoritma kuantum untuk melakukan perhitungan dengan efisiensi lebih besar daripada komputer klasik. Jadi, ini tanda bahwa hidup kita ini tidak berbasis realitas tapi tafsir atas realitas tersebut,” katanya. 

Komputer Komputer Kuantum Techno Update
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp Email
Previous ArticleUkuran Bulan Diprediksi Terus Menyusut, Apa Penyebabnya?
Next Article Tidak Hanya Otomatiskan Pekerjaan, Kecerdasan Buatan Juga akan Gantikan Peran Manajer

Related Posts

Perlindungan Khusus Anak Di Bawah 16 Tahun dari Instagram

11 Feb 2025

Harga Terjangkau Dari Apple, Iphone SE 4 Akan Segera Rilis!

11 Feb 2025

Huawei Lipat Tiga Raup 3 Juta Preorder Jelang Launching iPhone 16

13 Sep 2024

Huawei Mate XT: Ponsel Tri-Fold Baru Tantang Dominasi Apple di China

11 Sep 2024
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

PB IGOCIS Jadi Jawaban Orang Tua untuk Minat dan Karakter Anak

Astri Nurfianti4 Okt 2025

Kajian Ustadzah Halimah Alaydrus Ribuan Jamaah Padati Mesjid Agung Tasikmalaya

Astri Nurfianti4 Mei 2025

Nabung Emas di Pegadaian Solusi Pelunasan Biaya Haji

Astri Nurfianti13 Feb 2025

Kemenko PMK Dukung Inovasi Ekosistem Logistik Haji

Astri Nurfianti12 Feb 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Telegram
© 2025 Citpos.id by Dexpert, Inc.
PT Sciedex Multi Press
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?