Dexview – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan pesawat jet supersonik X-59 dengan membawa berbagai inovasi. Pesawat supersonik ini diklaim mampu terbang lebih cepat. Seperti halnya dari New York ke London yang bisa jet ini tempuh hanya dalam waktu tiga setengah jam.
Supersonik X-59 dapat melaju dengan kecepatan 1.488,64 kilometer per jam atau cepat dari kecepatan suara. Pesawat ini punya ukuran 100 kaki dan lebar 30 kaki dan memiliki panggilan “Son of Concorde”.
Pesawat Supersonik X-59 Sebagai Sebuah Inovasi NASA
X-59 ini menjadi sebuah inovasi yang telah mereka harapkan dapat mengubah perjalanan udara komersial dan bisa terbang lebih cepat dari sebelumnya.
Pesawat Concorde, yang dapat menempuh perjalanan sekitar 1.350 mil per jam, sudah masuk masa pensiun sekitar 20 tahun yang lalu setelah NASA luncurkan pada tahun 1976. Hal itu karena kendala perawatan yang mahal dan kecelakaan fatal pada tahun 2000.
Generasi barunya yang dapat melakukan perjalanan 925 mil per jam menghasilkan ledakan sonik yang tidak terlalu mengganggu komunitas di bawahnya karena inovasi dalam desain, bentuk, dan teknologi, menurut para pejabat.
Selama setengah abad terakhir, AS dan negara-negara lain telah melarang penerbangan supersonik karena ledakan mengejutkan yang terjadi. Ketika kecepatan pesawat melebihi kecepatan suara, yaitu 767 mil per jam, menurut NASA dalam siaran persnya.
Hidung pesawat yang tipis dan meruncing, berharap dapat memecah gelombang kejut yang akan menyebabkan ledakan sonik pada pesawat konvensional, dan kokpitnya terletak sekitar separuh panjang pesawat. Itu berarti pilot harus bergantung pada monitor kamera untuk mengoperasikannya.
Jet supersonik eksperimental ini dapat melakukan perjalanan ke Eropa dalam waktu sekitar 3,5 jam. Peluncurannya NASA resmikan dalam sebuah upacara di Palmdale, California, Jumat.
Pesawat yang Merupakan Salah Satu Misi Quest NASA
X-59 adalah bagian dari misi Quest Quest NASA, yang bertujuan untuk “menyediakan data dalam membantu regulator mempertimbangkan kembali” larangan tersebut.
NASA Deputy Administrator, Pam Melroy mengatakan ini adalah pencapaian besar yang hanya bisa tercapai dengan kerja keras dan kecerdikan NASA dan seluruh tim X-59. Hanya dalam beberapa tahun saja NASA telah beralih dari konsep ambisius menjadi kenyataan.
“X-59 milik NASA akan membantu mengubah cara kita bepergian, mendekatkan kita dalam waktu yang jauh lebih singkat,” kata dia, seperti mengutip dari NY Post, Selasa (16/1/2024).
Tim Quest sekarang bersiap untuk penerbangan pertama pesawat tersebut, yang berjadwal akhir tahun ini. Dengan pengujian sistem terintegrasi, pengoperasian mesin, dan pengujian taksi. Setelah operasi perdananya, X-59 akan memulai “penerbangan supersonik senyap” pertamanya.
“Sangat menarik untuk mempertimbangkan tingkat ambisi di balik Quest dan potensi manfaatnya,” kata Bob Pearce, associate administrator for aeronautics research di NASA Headquarters, Washington.
NASA akan berbagi data dan teknologi yang mereka hasilkan dari misi unik ini dengan regulator dan industri. Dengan menunjukkan kemungkinan perjalanan supersonik komersial yang tenang melalui darat. Tim berupaya membuka pasar komersial baru bagi perusahaan-perusahaan AS dan memberi manfaat bagi wisatawan di seluruh dunia.
NASA menyebut bahwa X-59 adalah “pesawat eksperimental yang unik,” bukan prototipe yang akan direplikasi untuk upaya komersial. Proyek ini menelan sekitar 632 juta dolar AS selama delapan tahun, menurut Bloomberg.


