Pilihan terbaik dalam berqurban bukan hanya soal niat, tetapi juga hewan yang dikurbankan. Islam memberikan pedoman jelas terkait jenis dan kualitas hewan qurban yang disunnahkan, agar ibadah ini bukan sekadar formalitas, tapi juga bentuk penghormatan terhadap syiar Allah SWT.
Menurut jumhur ulama dan salah satu riwayat dari Imam Malik, urutan hewan paling utama untuk qurban adalah unta, kemudian sapi, lalu kambing. Urutan ini didasarkan pada manfaat dan nilai kemuliaan hewan tersebut, terutama dari segi daging dan harga. Rasulullah SAW pun menganjurkan berqurban dengan hewan terbaik.
Sebagaimana sabdanya:
“Yang paling mahal harganya dan paling bernilai bagi tuannya.” (HR Bukhari 2518)
Imam Abu Malik menjelaskan bahwa maksud utama qurban adalah dagingnya, sehingga semakin banyak daging, maka semakin utama. Hal ini juga dikaitkan dengan ayat dalam QS Al-Hajj ayat 32, bahwa mengagungkan syiar Allah bisa dilakukan dengan memilih hewan terbaik dan gemuk.
Imam Syafi’i menegaskan, menyembelih hewan terbaik adalah bentuk penghormatan terhadap qurban. Sementara itu, Syaikh Abu Malik menyatakan bahwa disunnahkan memilih hewan yang paling banyak dagingnya untuk memaksimalkan manfaat qurban.
Bagaimana dengan jenis kelamin hewan qurban? Berdasarkan hadis-hadis shahih, baik jantan maupun betina boleh dikurbankan. Namun, jantan diutamakan karena biasanya lebih mahal dan banyak daging. Rasulullah SAW sendiri berqurban dengan dua domba jantan bertanduk, putih, dan gemuk.
“Nabi SAW biasa berqurban dengan dua gibas putih bertanduk, lalu menyebut nama Allah dan bertakbir.” (HR Bukhari 5565, Muslim 1966)
Imam Nawawi menjelaskan dalam Al-Majmu’ bahwa berdasarkan hadits aqiqah, baik jantan atau betina diperbolehkan. Namun jika ada pilihan, maka hewan jantan lebih diutamakan karena kualitas daging yang lebih padat dibandingkan betina.
Dengan demikian, dalam memilih hewan qurban, umat Islam dianjurkan untuk memilih hewan yang sehat, gemuk, jantan (jika mampu), dan dari jenis yang paling utama sesuai urutan: unta, sapi, lalu kambing. Ini bukan hanya bentuk penghormatan pada syiar Islam, tapi juga bentuk kasih sayang terhadap penerima manfaat qurban.


