Balikpapan – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi adanya 22 titik panas yang menunjukkan indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Data ini dikumpulkan selama periode pengamatan pada hari Minggu (9/7/2023) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan, Diyan Novrida, mengungkapkan bahwa selama periode tersebut, titik panas kebakaran terdeteksi di beberapa kabupaten di Kalimantan Timur. Rincian titik panas tersebut adalah sebagai berikut: satu titik panas terpantau di Kabupaten Kutai Barat, 18 titik panas terpantau di Kutai Timur, dua titik panas terpantau di Kutai Kartanegara, dan satu titik panas terpantau di Berau.
Satu titik panas terdeteksi di Kecamatan Bongan di Kutai Barat, satu titik panas terdeteksi di Kecamatan Segah di Berau, dua titik panas terdeteksi di Kecamatan Kembang Janggut dan Muara Muntai di Kutai Kartanegara, dan 18 titik panas terdeteksi di Kecamatan Bengalon di Kutai Timur.
“Semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah,” kata Diyan.
BMKG Imbau Kerjasama Masyarakat dalam Mencegah Kebakaran
Diyan juga mengungkapkan bahwa informasi mengenai sebaran titik panas telah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten. Hal ini dilakukan agar langkah-langkah mitigasi dapat segera dilakukan sebagai respons terhadap situasi ini.
Selain itu, Diyan juga mengimbau kepada warga agar tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti membuang puntung rokok sembarangan atau melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Dengan adanya deteksi ini, diharapkan pihak berwenang dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikan dan mencegah kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Timur.


