Jakarta – Para astronom di Universitas Macquarie di Australia, mereka telah mengembangkan teknik baru Teleskop Huntsman. Teknik baru tersebut ialah penggunaan filter cahaya pada multi-lensa milik universitas.
Awalnya, perancangan tersebut untuk pengamatan-pengamatan langit malam yang sangat sensitif. Sementara itu, teleskop ini telah menunjukkan kemampuan untuk mengukur bintang, satelit, dan target lainnya secara akurat di siang hari.
Sangat Sulit untuk Mengamati Bintang di Siang Hari
Sarah Caddy, orang yang membantu merancang dan membangun Teleskop Huntsman. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang-orang telah mencoba mengamati bintang dan satelit dalam panjang gelombang optik di siang hari selama berabad-abad. Namun ternyata sangat sulit untuk melakukan hal tersebut.
“Tes-tes kami menunjukkan Huntsman dapat mencapai hasil luar biasa di jam-jam siang hari,” ujar Caddy, dilansir Space, Rabu (29/5/2024).
Teleskop Huntsman, yang terletak di Observatorium Siding Springs di kota Coonabarabran, New South Wales. Teleskop tersebut menggabungkan kamera astronomi dan peralatan pemfokusan astro-mekanis dengan rangkaian unik 10 lensa Canon 400 mm yang sangat sensitif.
Orientasi Lensa Bekerja Secara Paralel
Perorientasian lensa-lensa tersebut bekerja secara paralel untuk memantau area langit yang sama dan menangkap ribuan gambar eksposur pendek per detik. Kemudian, Hal ini mendapatkan proses darikamera yang terpasang.
Selain itu, sinar matahari menenggelamkan planet-planet, bintang-bintang, dan galaksi-galaksi yang redup. Hal ini menyebabkan observatorium di darat hanya dapat mengamatinya pada malam hari.
Selain itu, dengan menggunakan filter-filter broadband khusus dengan Teleskop Huntsman, para astronom mampu memblokir sebagian besar cahaya matahari sambil tetap membiarkan panjang gelombang tertentu dari benda-benda langit melewatinya.
Peneliti Menguji Metode Filter Pada Teleskop Pathfinder Selama Berbulan-bulan
Para peneliti menguji metode filter mereka pada teleskop pathfinder lensa tunggal mini-Huntsman selama berbulan-bulan untuk mempelajari waktu-waktu paparan optimal, waktu pengamatan, dan pelacakan target secara tepat melalui turbulensi atmosfer.
Salah satu target para peneliti adalah bintang super raksasa merah Betelgeuse, yang terletak sekitar 650 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini telah menjadi fokus perhatian baru-baru ini sejak ia menunjukkan perubahan kecerahan yang tiba-tiba pada 2019.
Sementara itu, aktivitas ini, diyakini sebagai akibat dari pelepasan material secara massal ke luar angkasa yang membentuk awan debu yang untuk sementara mengaburkan cahaya bintang, menunjukkan adanya bintang bersiap-siap meledak dalam supernova.
Pengamatan Siang Hari Memungkinkan Pemantauan Terhadap Satelit
Pengamatan-pengamatan siang hari juga memungkinkan pemantauan berkelanjutan terhadap satelit, puing-puing ruang angkasa, dan objek buatan lainnya yang mengorbit Bumi dan membantu mencegah tabrakan-tabrakan yang berpotensi membahayakan.
Caddy, penulis utama dari penelitian terbaru menggunakan Huntsman untuk observasi siang hari. Hal ini mengungkapkan dengan sekitar 10.000 satelit aktif yang sudah beredar di planet ini dan berencana untuk meluncurkan 50.000 satelit orbit rendah. Bumi lagi dalam dekade berikutnya, jelas terdapat kebutuhan akan jaringan-jaringan teleskop khusus siang dan malam untuk terus mendeteksi dan melacak satelit-satelit.
“Astronomi siang hari adalah bidang yang menarik, dan dengan kemajuan dalam sensor-sensor kamera, filter-filter, dan teknologi-teknologi lainnya. Selain itu, kami melihat peningkatan-peningkatan dramatis dalam sensitivitas dan presisi yang dapat dicapai dalam kondisi-kondisi langit cerah,” kata Caddy.
Pelaksanaan publikasi temuan mereka pada 20 Mei di Publications of the Astronomical Society of Australia.


