Tasikmalaya – Suasana di kamp gaya militer yang dibangun di Belarusia untuk menampung para pejuang dari kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, sedang menjadi sorotan. Meskipun puluhan tenda telah didirikan dalam dua pekan terakhir di bekas pangkalan militer dekat desa Tsel, sekitar 90 kilometer tenggara Minsk, belum ada tanda-tanda kehadiran anggota kelompok Wagner Rusia yang mengunjungi kamp tersebut.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, menawarkan kamp ini kepada kelompok tersebut, tetapi hingga saat ini tidak ada yang tiba di sana.
Klarifikasi Asisten Menteri Pertahanan Belarusia
Jenderal Leonid Kosinsky, asisten menteri pertahanan Belarusia, mengklarifikasi bahwa anggota kelompok tentara bayaran Wagner masih berada di kamp permanen mereka, di mana mereka telah ditempatkan setelah meninggalkan garis depan. Dia berharap untuk membahas masalah ini dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, melalui telepon. Namun, tidak ada kejelasan mengenai waktu atau rincian pembicaraan tersebut.
Dalam konteks Belarusia, beberapa laporan menyebutkan bahwa pemilik kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, memiliki perlindungan dari Presiden Lukashenko. Namun, ada keraguan dan klaim bahwa Prigozhin bisa menjadi target pembunuhan oleh pemerintah Presiden Putin.
Dampak Terhadap Keamanan Regional
Hal ini mencerminkan spekulasi yang berkembang terkait hubungan yang kompleks antara kelompok Wagner, Prigozhin, dan pemerintah Rusia.
Sejauh ini, tidak ada kejelasan mengenai tujuan sebenarnya dibangunnya kamp militer di Belarusia dan mengapa belum ada anggota kelompok Wagner yang tiba di sana. Para pengamat dan analis mengikuti perkembangan ini dengan cermat untuk memahami implikasinya terhadap situasi di wilayah tersebut dan hubungan antara Belarusia dan Rusia.
Kisah ini menunjukkan kompleksitas geopolitik yang melibatkan kelompok tentara bayaran, pemerintah Belarusia, dan pemerintah Rusia. Perkembangan selanjutnya akan menjadi subjek perhatian yang signifikan di tingkat regional dan internasional, karena dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas regional serta hubungan bilateral antara negara-negara terlibat.


