Samarinda – Sebagai kota yang padat penduduknya, sering menghadapi permasalahan jukir liar yang kontroversi di berbagai sudut kota. Polemik ini menjadi perhatian anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Anhar, terutama di kawasan wisata seperti Tepian Mahakam.
Anhar mengungkapkan bahwa polemik ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota, dan mereka harus memaksimalkan skema dan upaya untuk mencegah terjadinya permasalahan seperti ini. Dalam hal ini, Satpol PP merupakan instansi yang berperan dalam menangani masalah jukir.
Perjuangan Dukung Penataan Jukir Samarinda
Kasus viral yang beredar di media sosial mengenai pemintaan uang sebesar Rp 7-10 ribu per kendaraan juga disinggung. Meskipun sudah ada penertiban, Anhar menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Kota dalam menata situasi tersebut. Ia berharap penataan ini dapat menjadi daya tarik wisata bagi Samarinda dan juga dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Sebagai seorang politisi dari PDIP, Anhar menegaskan bahwa tanggung jawab dalam mengatasi masalah jukir ini ada pada Pemerintah Kota, sementara Dewan hanya mendukung anggaran yang diajukan. Dukungan ini diberikan dalam rangka menjadikan Samarinda semakin indah dan menciptakan ciri khas tersendiri bagi kota tersebut.
Dukungan Aktif Anhar untuk Samarinda
Anhar menegaskan bahwa ia akan tetap kritis terhadap setiap persoalan dan kebijakan yang ada. Namun, dalam hal perbaikan Kota Samarinda, ia siap untuk terus memberikan dukungan. Sebagai anggota DPRD, Anhar menjalankan fungsi-fungsinya dengan mengingatkan dan memberikan saran yang sesuai.
Dengan adanya perhatian dan dukungan dari anggota DPRD seperti Anhar, diharapkan permasalahan jukir liar di Samarinda dapat segera teratasi. Dengan penataan yang baik, kota ini memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dan meningkatkan perekonomian daerah.


