Cisayong – Bagi para orang tua di Kecamatan Cisayong, peluncuran PB IGOCIS pada Sabtu (4/10/2025) bukan sekadar seremoni olahraga. Di balik sorak sorai dan antusiasme peresmian, hadir harapan yang lebih dalam: klub ini menjadi wadah sehat untuk menyalurkan minat sekaligus membentuk karakter anak-anak sejak usia dini.
Digelar di Gedung Olahraga Desa Cisayong, peluncuran PB IGOCIS dihadiri unsur pemerintah kecamatan, KONI, PBSI, dan tokoh olahraga daerah. Para orang tua menyambut kehadiran klub ini sebagai angin segar pembinaan di tingkat akar rumput. Mereka menilai, banyak anak saat ini memiliki ketertarikan terhadap olahraga namun belum memiliki jalur pembinaan yang terstruktur.
“Yang pertama karena minat anak. Kami sebagai orang tua hanya menguatkan minatnya agar potensinya tersalurkan,” ungkap salah satu wali murid yang hadir dalam acara peluncuran.
Menurutnya, aktivitas di klub seperti ini membantu anak terhindar dari kebiasaan kurang produktif seperti bermain gawai tanpa batas, sekaligus membuka ruang bersosialisasi lintas lingkungan—baik sekolah maupun kampung. Selain itu, kegiatan latihan menjadi media pembiasaan disiplin dan manajemen waktu.
PB IGOCIS dijadwalkan menggelar latihan rutin setiap Sabtu pukul 09.00 hingga 12.00. Skema ini dinilai realistis untuk anak sekolah karena tidak mengganggu waktu belajar formal, namun cukup intensif untuk membentuk rutinitas pembinaan. Para orang tua berharap, ke depan jadwal ini bisa dikembangkan secara berjenjang—mulai dari dasar teknik hingga sparring.
Harapan mereka sederhana namun tegas: anak-anak merasa senang terlebih dahulu dengan olahraga, lalu secara alami tumbuh komitmen untuk mengejar prestasi. “Minimal anak bahagia dulu. Setelah itu baru bicara capaian di kejuaraan,” ujar orang tua lainnya.
Tak hanya soal jadwal, para wali murid juga menyoroti pentingnya kolaborasi. Menurut mereka, PB IGOCIS akan berjalan optimal jika seluruh pemangku kepentingan—pemerintah kecamatan, KONI, PBSI, sekolah, hingga komunitas—bersinergi menyediakan fasilitas yang layak, pelatih bersertifikat, serta jalur kompetisi yang terukur.
“Kalau ekosistemnya solid, anak-anak bukan hanya latihan, tapi juga punya panggung untuk tumbuh,” imbuh salah satu wali murid.
Lebih dari sekadar prestasi, klub ini juga dinilai sebagai ruang pembentukan karakter. Disiplin, sportivitas, kerja sama, dan sikap respek terhadap sesama menjadi nilai-nilai yang diharapkan tumbuh seiring latihan. Para orang tua memandang PB IGOCIS sebagai ruang aman untuk belajar tentang menang, kalah, dan bertumbuh bersama teman-teman baru.
“Prestasi penting, tapi mentalitas yang sehat akan membawa mereka lebih jauh,” tegas seorang wali murid lainnya.
Dengan semangat membina dari minat anak, latihan konsisten, dan dukungan ekosistem yang memadai, para orang tua yakin PB IGOCIS bukan hanya tempat berlatih, melainkan rumah pembinaan karakter dan jembatan menuju prestasi berkelanjutan.


