Dexview – Setelah berbulan-bulan antisipasi, misi kapsul OSIRIS-REx NASA telah mencapai tonggak penting dengan berhasil mengakses material asteroid. Sebuah kapsul yang dikumpulkan wahana tersebut selama perjalanannya sejauh miliaran mil.
Menurut pernyataan NASA, pada 10 Januari sekelompok teknisi NASA akhirnya melepas dua pengencang macet yang mengunci muatan berharga tersebut. Sehingga memungkinkan para ilmuwan mendapatkan akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke material asteroid.
Sampel Asteroid Bennu yang Terkunci dalam OSIRIS-REx NASA Simpan
Melansir dari Space, Kamis (25/1/2024), pesawat ruang angkasa atau kapsul OSIRIS-REx membuat sejarah pada September 2023. Ketika misi Amerika Serikat (AS) pertama yang mengembalikan sampel asteroid ke Bumi.
Sampel mereka simpan dengan aman di dalam kapsul kembali, sangat dekat tetapi di luar jangkauan karena dua pengencang macet. Sehingga peralatan-peralatan yang mereka setujui dalam jumlah terbatas tidak dapat terbuka oleh tim.
Meskipun 70,3 gram material telah merka akses dari luar kepala sampel, yang terkanal sebagai Touch-and-Go Sample Acquisition Mechanism (TAGSAM), sebagian besar material sampel asteroid masih terperangkap di dalam kapsul.
Berdasarkan pernyataan NASA, sebagian besar material asteroid kini dapat NASA akses setelah dua dari 35 pengencang pada TAGSAM yang tidak dapat mereka lepas menggunakan alat-alat, yang ada hanya NASA setujui untuk merkeka gunakan di dalam wadah sampel OSIRIS-REx akhirnya keluar.
Setelah dua pengencang akhirnya lepas landas, tim kurasi astromaterial di Johnson Space Center NASA di Houston, Texas akan melanjutkan dengan membongkar kepala TAGSAM untuk mengakses material asteroid yang tersisa. Bahan ini mencakup debu dan batu berukuran hingga sekitar satu centimeter. Massa akhir sampel akan ditentukan dalam beberapa pekan mendatang.
Rencana Besar NASA Terhadap Asteroid Bennu yang Telah Mereka Dapatkan
NASA berencana dengan kapusl OSIRIS-REx mereka untuk merilis katalog semua sampel Bennu akhir tahun ini, yang akan memungkinkan para ilmuwan dan institusi-institusi di seluruh dunia untuk mengajukan permintaan penelitian atau pameran, sehingga membuka jalan baru untuk eksplorasi ilmiah.
Asteroid Bennu, NASA anggap sebagai batuan luar angkasa primitif yang berasal dari masa awal tata surya kita. Asteroid Bannu ini berpotensi memberikan wawasan berharga tentang pembentukan dan evolusi benda-benda langit.
Dengan kapsul OSIRIS-REx kita mempelajari sampel-sampel yang terkumpul dari permukaannya. Hal itu dapat membuka petunjuk penting tentang lingkungan kosmik kita, sehingga memperluas pemahaman kita tentang misteri-misteri alam semesta.
Pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx yang mengumpulkan sampel-sampel, sementara itu, telah berganti nama dan misi. Sekarang OSIRIS-APEX sedang melakukan perjalanan lima tahun untuk mempelajari asteroid Apophis saat ia mendekati planet kita. Nama asteroid tersebut telah NASA AMBIL dari nama dewa kekacauan Mesir kuno.


